Rabu, 05 Januari 2011

Hakekatnya, Kita harus belajar

Ketika kerja kita tidak dihargai, maka kita sedang belajar tentang ketulusan.
Ketika usaha kita dinilai tidak penting, maka kita sedang belajar tentang keikhlasan.
Ketika hati kita terluka dalam, maka kita sedang belajar tentang memaafkan.
Ketika kita merasa lelah dan kecewa, maka kita sedang belajar tentang kesungguhan.
Ketika kita merasa kesepian dan sendiri, maka kita sedang belajar tentang ketangguhan.
Ketika kita merasa letih dan ingin berhenti, maka kita sedang belajar tentang pengorbanan.
Ketika semua cobaan datang menyapa kita, maka kita sedang belajar untuk lebih bersyukur dan mendekat kepada-Nya.

Jumat, 31 Desember 2010

Selamat Tinggal 2010 Selamat Datang 2011

Selamat tinggal 2010
Kemarin Engkau telah meninggalkanku
Kenangan manis denganmu tak kan pernah kulupakan,
Kenangan pahit kan kujadikan pelajaran.
Cukup banyak yang kita lakukan,
Dan cukup banyak pula peristiwa yang telah terjadi.
Kesuksesan, kebahagiaan, kedamaian, dan prestasi,
Atau kegelisahan, kecemasan, kegamangan, dan kegagalan,
Telah menjadi dinamika pasang surut kehidupan.
Suka duka, cinta dan kebencian,kesetiaan dan cemburu, kemenangan dan kekalahan telah menghiasi.

Lalu apa yang mesti kita lakukan?
Patutkah kita tertawa terbahak-bahak tuk mengingat manisnya kenangan,
Menepuk-nepuk dada tuk merayakan kemenangan dan prestasi gemilang?
Patutkah kita menangis tersedu-sedu karena pahitnya kenangan,
Meratapi kegagalan, dendam karena kekalahan, memperlebar jaring-jaring perangkap karena kecemburan?
Atau kita bersikap diam seribu bahasa apapun yang terjadi, apatis, dan skeptis?
dan kita anggap masa lalu biarlah berlalu?

Tidak.... tidak....Janganlah begitu!!!!!
Lalu apa yang mesti kita lakukan?

1. Bersyukur kepada Allah SWT.
Mengapa? karena kita telah diberi usia yang panjang bisa menjalani hidup sampai penghujung 2010 dan berkesempatan memasuki 2011. karena tidak semua hambaNya diberi kesempatan seperti ini. Cukup banyak saudara, handaitolan, kerabat, sahabat, teman sejawat yang telah dipanggil mendahului kita. Mensyukuri usia dan kesempatan untuk jalan yang benar, jalan yang diridlai Sang Pemberi usia dan kesempatan. Sisi lain kita juga harus sadar seiring dengan bertambahnya usia juga mengisyaratkan kepada kita bahwa sebenarnya usia kita berkurang. Mari kita menambah tingkat kesalehan kita baik kepada Allah SWT., kepada sesama manusia, dan kepada alam sekitar kita. karena kita semua berharap husnul khatimah. Ya kan?
2. Muhasabah
Apa itu? muhasabah itu berasal dari bahasa Arab yang artinya menghitung-hitung (diri), menilai diri, introspeksi. Yang satu itu ini menjadi sangat penting untuk kita lakukan di akhir tahun, momentum yang tepat, meskipun menghitung-hitung diri tidak harus menunggu genap satu tahun, setiap bulan, setiap minggu, setiap hari, setiap jam, bahkan meskinya setiap saat kita harus melakukannya. Di sepanjang tahun ini bagaimana yang telah kita lakukan, dan apa yang telah terjadi dan menimpa pada diri kita? Bagaimana kebaikan vs keburukan kita,banyak plusnya atau didominasi minus? jika ingat peringatan Allah SWT dalam QS. Al fathir ayat 32, manusia itu dibagi menjadi 3 golongan:
a. Golongan Dzalimul linafsihi
Yaitu golongan orang yang menganiaya dirinya sendiri, siapa mereka.. orang yang
kejelekannya lebih banyak dari kebaikannya
b. Golongan Muqtashid
Yaitu golongan pertengahan,golongan orang-orang di mana kebaikan dan
keburukannya seimbang
c. Golongan Sabiqun bil khairat bi idhnillah
Yaitu golongan orang-orang yang kebaikannya jauh lebih besar, lebih banyak
daripada keburukannya.
Siapa yang beruntung? tentu bisa Anda tebak siapa dia, siapa mereka? Golongan Sabiqun bil khairat bi idhnillah, dan dua yang lain tidak beruntung, bahkan yang pertama itu rusakk. (na'udzubillahi min dzalik).
Nabi SAWpun pernah dawuh yang intinya:
"Barangsiapa yang hari ini lebih jelek dari hari kemarin, dia rusak, barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, dia termasuk rugi, dan barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemari dialah yang beruntung"
Bagamana kita?
3. Menindaklanjuti hasil Muhasabah
Apalah artinya muhasabah kalau tidak ditindaklanjuti, menindaklanjutinya adalah jika muhasabah hasilnya negatif (tergolong dzalimun li nafsihi, atau muqtashid)banyak bergelimang dosa? mari segera bertaubat, mohon ampun kepada Allah SWT, seraya bertekad menggantinya dengan kebaikan/kesalehan. Jika hasil muhasabah kita positif (sabiqun bil khairat) mari kita pertahankan dan kita tingkatkan baik dari kualitas maupun kuantitasnya.
4. Mari kita songsong tahun baru dengan penuh kesiapan
Menyiapkannya adalah dengan merencanakan, memprogramkan, memproyeksikan dengan baik dan tepat. Ini adalah ikhtiar syariatnya menjalani hidup dengan rencana. Tidak hidup opo jare engkok (hidup apa kata nanti), meskipun memang akhirnya kita harus tunduk pada ketentuan Allah SWT, berserah diri (tawakkal). Sering kali ini tidak dilakukan kebanyakan orang sehingga sering pula kita tidak siap menghadapi apa yang terjadi. Contoh sederhana yang riil; kalau di tahun 2011 nanti anak kita akan masuk kuliah (perguruan tinggi) maka kita mempersiapkan bagaimana sukses Ujian nasional dan ujian masuk perguruan tingginya bisa sukses dengan program bimbingan belajar intensif, biaya juga dipersiapkan sejak dini, contoh lagi apabila di tahun 2011 anda akan nikah, ya diprogramkan karena pernikahan itu butuh persiapan matang, mental, material, fisik, dan psikis anda. Jangan apa kata nanti saja.

Selamat datang 2011
Mari kita songsong dengan penuh optimis, kita isi dengan kebaikan yang dinamis, tebar manfaat, perbanyak saudara, dan hiasi dengan akhlaqul karimah. Pesan Allah dalam QS. Al Ashr, mari kita perhatikan dan laksanakan: Demi waktu asr, sesungguhnya manusia itu berada dalam kondisi rugi, kecuali:
1. Orang-orang yang beriman,
2. Orang-orang yang beramal saleh
3. Orang-orang yang saling berwasiat/nasehat-menasehati dalam hal kebenaran dan
dalam hal kesabaran.
Semoga bermanfaat. Allahu a'lam bish shawab. (Essa'11)

Selasa, 28 Desember 2010

power point

silahkah download file berikut ini

CINTA BUTUH PENGORBANAN

CINTA BUTUH PENGORBANAN
Oleh : Kyai Both Own

1.Hadirin Sidang Idul Adha Rahimakumullah.
Alhamdulillahi Robbil ’Alamin, kalimat yang terucap dari hamba yang doif dan lemah, yang tak memiliki daya dan kekuatan apapun kecuali atas izin dan rido Allah SWT. Kalimat itu terucap sebagai ungkapan rasa sukur kepada Allah SWT., atas segala nikmat yang Allah anugerahkan, baik nikmat yang berupa umur panjang, kesehatan, dan kesempatan, sehingga kita bisa mengumandangkan takbir, tahmid, tasbih dan tahlil serta bisa melaksanakan salat Idul Adha dengan khidmat dan penuh kegembiraan.
Sementara saudara kita di lain tempat, seperti di Wasior, kepulauan Nias, dan sekitar gunung Merapi, tak bisa merasakan kegembiraan seperti kita. Ada yang lebih dahulu dipanggil oleh Yang Maha Kuasa untuk menghadapNya, ada yang tergolek sakit, ada yang meregang nyawa, ada yang terluka, ada yang sibuk mengevakuasi demi keselamatan saudaranya, ada yang sibuk mengurus perlengkapan dan kebutuhan para pengungsi, ada yang sibuk menggalang dana untuk para pengungsi, dan lain sebagainya.
Kita hanya bisa berdoa, semoga musibah segera berakhir dan saudara kita yang tertimpa musibah diberi kesabaran dan ketabahan dalam menghadapinya. Yang menolong, semoga menjadi amal yang saleh baginya. Amin.
Semoga apa yang kita lakukan mulai membaca takbir, tahmid, tasbih dan tahlil serta melaksanakan salat Id dan penyembelihan binatang kurban, digolongkan oleh Allah sebagai hamba-hambaNya yang saleh dan muttaqin. Amin.
Allahu Akbar x 3 walillahil hamd.
2.Hadirin Sidang Salat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.
Betapa banyak nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita, sehingga taksatupun kita yang sanggup dan mampu menghitungnya. Seperti yang Allah firmankan dalam QS. An-Nahl : 18
18. dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Nikmat yang Allah anugerahkan kepada hambaNya, banyak ragamnya.
-Ada yang diberi kekayaan melimpah.
-Ada yang diberi pangkat dan jabatan.
-Ada yang diberi anak keturunan yang salih dan salihah.
-Ada yang diberi keluarga yang harmonis penuh kasih sayang.
-Ada yang diberi kesehatan.
-Ada yang diberi kesempatan.
-Dll.
Sebagai hamba yang beriman, semua nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita, wajib untuk kita sukuri. Dan mensukuri nikmat, tidak cukup kalau hanya dibibir saja.
Sukur itu baru bisa dikatakan sempurna kalau memenuhi 3 sarat:
-Harus yakin bahwa nikmat itu benar-benar dari Allah SWT.
-Harus merasa senang dan bahagia terhadap nikmat yang Allah anugerahkan.
-Hurus mentasarufkannya pada hal-hal yang diridoi Allah SWT. Seperti menyembelih hewan kurban dll.
Jika kita sukuri, niscaya Allah akan menambah nikmat yang Allah anugerahkan. Seperti janji Allah dalam QS. Ibrahim: 7
7.; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu”

Tapi, jika kita tidak bisa mensukuri nikmat yang Allah anugerahkan, apalagi malah di salah gunakan. Maka bersiaplah untuk menerima adzab dari Allah SWT. Na’udzubillahi min dzalik. Hal ini pernah diperingatkan oleh Allah dalam QS. Ibrahim : 7
”dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Jangan sampai nikmat yang Allah anugerahkan apapun bentuknya, digunakan untuk menyombongklan diri. Ketahuilah, bahwa tanpa limpahan pemberian Allah, kita ini tidak memiliki apa-apa dan tidak berdaya apa-apa, maka janganlah berlaku sombong. Peringatan Allah dalam QS. Luqman : 18.
18. dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

Allahu Akbar x 3 walillahil hamd.

3. Hadirin Sidang Salat Idul Adha Yang Berbahagia.
Setiap datang Idul Adha, kita selalu teringat akan pengorbanan nabiyullah Ibrahim as., demi cintanya kepada Allah SWT. Apa yang diperintahkan, dilaksanakan dengan penuh keihlasan. Dan apa yang dilarang, pun di hindarinya dengan penuh ketulusan. Karena didorong satu keyakinan bahwa setiap perintah Allah pasti membawa manfaat, dan setiap larangan Allah pasti membawa petaka.

Betapa besar pengorbanan nabiyullah Ibrahim as., demi cinta dan pengabdiannya kepada Allah SWT. Tidak hanya korban memotong ternak, tapi juga beliau rela menyembelih puteranya Isma’il as., demi memenuhi perintah Allah SWT. Sampai-sampai Allah berkenan mengabadikan kisah beliau dalam QS. As-Shaffat : 100-111.
"Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang Termasuk orang-orang yang saleh, Maka Kami beri Dia khabar gembira dengan seorang anak yang Amat sabar[1283].
, Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar".Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya), dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu[1284] Sesungguhnya Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar[1285].Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang Kemudian,(yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.Sesungguhnya ia Termasuk hamba-hamba Kami yang beriman".

Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail a.s. Maka Allah melarang menyembelih Ismail. Dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari raya haji.

Allahu Akbar x 3 walillahil hamd.

4.Hadirin Yang Dirahmati Allah.
Dari kisah nabiyullah Ibrahim dan Ismail alaihimassalam diatas, kita bisa mengambil pelajaran, bahwa Cinta Memang Butuh Pengorbanan.
-Cinta kepada harta, kita rela mengembangkan dan menjaganya, walau harus mengeluarkan beaya yang tinggi.
-Cinta kepada pangkat dan jabatan, banyak yang berusaha untuk merebut dan mempertahankannya mati-matian.
-Cinta kepada anak, kita harus rela merawat dan mendidiknya, walau dengan susah payah.
-Cinta kepada keluarga, kia harus rela membanting tulang untuk menafkahinya.
-Cinta kepada kesehatan, kita harus rela menebus obat dan membayar rumah sakit berapa pun harganya.
- Dll
Demikian pula, karena cintanya kepada Allah SWT., Saudara-saudara kita yang saat ini menunaikan ibadah haji, tak soal walau harus mengeluarkan beaya mahal, tak soal walau harus berdesakan dengan ribuan bahkan jutaan manusia, tak soal walau harus meninggalkan keluarga dan tanah air yang dicintainya. Yang penting dengan semangat Lillahi Ta’ala memenuhi panggilan Allah sekaligus menjadi tamu Allah di Makkatul Mukarromah dan Madinatul Munawaroh. Yang dicari hanyalah ridoAllah semata.
Semoga mereka bisa melaksanakan rangkaian Ibadah Haji dengan lancar dan sempurna, dan semoga kelak menjadi haji yang mabrur. Amin.

Yang perlu kita ingat adalah, bahwa umur ada batasnya. Demikian pula kesehatan dan kekuatan juga kesempatan. Oleh sebab itu, marilah kita singkirkan jauh-jauh sifat sombong, dengan jalan menjalin silaturrahmi dengan sopan dan santun. Menghargai setiap perbedaan, dan menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial.
Kecuali itu semua, marilah kita bersukur kepada Allah atas segala anugerah yang telah diberikan kepada kita. Kita tasarrufkan anugerah atau pemberian Allah itu menuju jalan yang diridoiNya, terutama dalam hari dimana bagi orang-orang yang berkecukupan diperintahkan untuk melaksanakan udhiyah atau menyembelih binatang ternak, hendaklah memenuhi perintah Allah tersebut, yakni berkurban.


Rasulullah SAW., telah memperingatkan lewat sabdanya:
ﻣﻥﻛﺎﻥﻟﻪﺳﻌﺔﻓﻠﻢﻳﺿﺢﻓﻠﻴﻤﺖﺍﻥﺷﺎﺀﻳﻬﻮﺩﻳﺎﻭﺍﻥﺷﺎﺀﻧﺼﺮﺍﻧﻴﺎ
Artinya:”Barang siapa mempunyai kelapangan rizki, tapi tidak mau berkurban, maka mati saja ia kalau mau sebagai orang Yahudi, dan kalau mau sebagai orang Nasrani”.

Dan menurut riwayat lain beliau bersabda:
ﻣﻥﻛﺎﻥﻟﻪﺳﻌﺔﻓﻠﻢﻳﺿﺢﻓﻼﻳﻘﺮﺑﻦﻣﺼﻼﻧﺎ
Artinya:”Barang siapa mempunyai kelapangan rizki tapi tidak mau berkurban, maka jangan sekali-kali ia mendekati tempat salat kita”.

Allahu Akbar x 3 walillahil hamd.
5. Saudaraku Kaum Muslimin Yang Dimuliakan Allah.
Sebagai pamungkas, yakinlah bahwa Allah SWT., tidak akan pernah menyia-nyiakan pengorbanan hambaNya. Untuk menuju sukses, perlu pengorbanan. Demikian pula cinta, juga butuh pengorbanan. Apalagi cinta kepada Allah SWT. Seperti yang dicontohkan oleh Nabiyullah Ibrahim as.
Rasulullah SAW., bersabda:
ﺍﻻﺍﻥﺍﻷﺿﺤﻴﺔﻣﻦﺍﻻﻋﻤﺎﻝﺍﻟﻤﻨﺠﻴﺔﺗﻨﺠﻰﺻﺎﺣﺒﻬﺎﻣﻦﺷﺮﺍﻟﺪﻧﻴﺎﻭﺍﻷﺧﺮﺓ
Artinya:”Ketahuilah bahwasanya korban-korban itu termasuk amal-amal penyelamat, yang menyelamatkan pelakunya dari keburukan dunia dan akherat”.

Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa kita, membimbing dan memudahkannya pada jalan yang diridoiNya. Semoga kita digolongkan termasuk hamba-hambaNya yang sabar, ihlas dan muttakin. Amin.


--------------KBO------------

Model- model Pembelajaran PAI yang Efektif dan Menyenangkan

Model- model Pembelajaran PAI yang Efektif dan Menyenangkan

Dalam konteks ke-Indonesiaan, pendidikan Islam merupakan bagian dari system pendidikan nasional. Dimana pembelajaran Agama Islam, dalam konteks kebijakan pendidikan nasional identik dengan pendidikan agama Islam yang diselenggarakan pada pendidikan formal di semua jenjang pendidikan, mulai pendidikan anak usia dini, dasar, menengah dan pendidikan tinggi.
Pendidikan Islam merupakan segala usaha untuk memelihara fitrah manusia, serta sumber daya insane yang ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam. Dengan demikian demikian, tujuan pendidikan Islam berfokus pada tiga dimensi, yaitu:pertama, terbentuknya insane kamil (manusia universal, conscience) yang mempunyai wajah- wajah Qur’ani. Kedua, terciptanya insane kaffah, yang mempunyai dimensi- dimensi religious, budaya, dan ilmiah. Ketiga, penyadaran fungsi manusia sebagai hamba, khalifah Allah, serta sebagai waratsatul anbiya’ dan memberikan bekal yang memadai dalam rangka pelaksanaan fungsi tersebut. Tujuan pendidikan Islam tersebut akan tercapai bila materi pendidikan tersebut diseleksi dan diajarkan dengan baik tepat.
Tantangan yang dihadapi dalam Pendidikan Agama Islam sebagai sebuah mata pelajaran adalah bagaimana mengimplementasikan pendidikan agama Islam bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama akan tetapi bagaimana mengarahkan peserta didik agar memiliki kualitas iman, taqwa dan akhlak mulia. Dengan demikian materi pendidikan agama bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama akan tetapi bagaimana membentuk kepribadian siswa agar memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat dan kehidupannya senantiasa dihiasi dengan akhlak yang mulia dimanapun mereka berada, dan dalam posisi apapun mereka bekerja.
Guru merupakan ujung tombak dalam pembelajaran, oleh karena itu guru dituntut untuk bisa mnciptakan iklim pembelajaran yang kondusif sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Metode merupakan salah satu komponen pendidikan yang cukup penting untuk diperhatikan. Penyampaian materi dalam arti penanaman nilai pendidikan sering gagal karena cara yang digunakannya kurang tepat. Penguasaan guru terhapat materi pembelajaran saja belum cukup untuk dijadikan titik tolak keberhasilan suatu proses belajar mengajar.
Maka, saat ini yang mendesak adalah bagaimana usaha-usaha yang harus dilakukan oleh para guru Pendidikan Agama Islam untuk mengembangkan metode-metode pembelajaran yang dapat memperluas pemahaman peserta didik mengenai ajaran-ajaran agamanya, mendorong mereka untuk mengamalkannya dan sekaligus dapat membentuk akhlak dan kepribadiannya.
Berikut disajikan beberapa model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran PAI, antara lain:

A.Strategi Pembelajaran PAI berbasis PAIKEM
Secara psikologis, penerapan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dalam proses belajar mengajar diyakini dan telah terbukti berdasarkan pengalaman memiliki dampak positif terhadap penguatan hasil belajar, kesan yang mendalam dan daya tahan lama dalam memori peserta didik sehingga tidak mudah lupa terhadap ilmu pengetahuan yang diperolehnya, atau dalam bahasa psikologi dikenal dengan istilah long term memory. Beberapa model pembelajaran PAI berbasis PAIKEM, antara lain:
1.Everyone is a teacher here (setiap murid sebagai guru)
Langkah- langkah penerapan
a.Bagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang dipelajari, atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan di kelas
b.Kumpulkan kertas- kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara acak kepada masing- masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan tidak kembali kepada yang bersangkutan
c.Mintalah mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing- masing, sambil memikirkan jawabannya.
d.Undang sukarelawan (valunter) untuk membacakan pertanyaan yang ada di tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan memotivasi siswa untuk angkat tangan bagi yang siap membaca-tanpa langsung menunjuknya)
e.Mintalah dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaan atau permasalahan tersebut, kemudian mintalah kepada teman sekelasnya untuk memberikan pendapat atau melengkapi jawabannya
f.Berikan apresiasi (pujian/tidak menyepelekan) terhadap setiap jawaban/tanggapan siswa agar termotivasi dan tidak takut salah
g.Kembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian membacakan pertanyaan di tangan masing- masing sesuai waktu yang telah disediakan.
h.Guru melakukan kesimpulan .
2.Information search
Langkah- langkah pembelajaran:
a. Tersedia referensi terkait topik pembelajaran tertentu sesuai SK/KD
b. Guru menyusun kompetensi dari topik tersebut
c. Guru membuat pertanyaan untuk memperoleh kompetensi tersebut
d. Siswa diminta mencari ayat dan hadits terkait
e. Bagi kelas dalam kelompok kecil
f. Siswa diminta mencari bahan di perpustakaan /warnet yang sudah diketahui oleh guru bahwa bahan- bahan tersebut benar2 ada.
g. Guru membantu dengan cara membagi rerensi kepada mereka
h. Peserta diminta mencari jawaban dari referensi tersebut yang idbatasi oleh waktu (mis 10 menit) oleh guru
i. Hasilnya diidiskusikan kepada seluruh kelas
j. Guru menjelaskan materi pelajaran terkait kompetensi tersebut
k. Kesimpulan

3. Reading Aloud (strategi membaca dengan keras), sesuai untuk materi sejarah
Langkah- langkah penerapan
a. Guru memilih sebuah teks sejarah Islam yang cukup menarik untuk dibaca dengan keras.
b. Guru menjelaskan teks itu kepada peserta didik dengan singkat. Guru menjelaskan poin- poin kunci atau masalah- masalah pokok yang dapat diangkat
c. Guru membagi bacaan teks itu dengan alenia- alenia atau beberapa cara lainnya. Guru menyuruh sukarelawan- sukarelawan untuk membaca keras bagian- bagian yang berbeda
d. Ketika bacaan- bacaan tersebut berjalan, guru menghentikan di beberapa tempat untuk menekankan point- point tertentu, kemudian guru memunculkan beberapa pertanyaan dan memberikan contoh- contoh. Guru dapat membuat diskusi- diskusi singkat jika para peserta didik menunjukkan minat dalam bagian tertentu. Kemudian guru melanjutkan dengan menguji apa yang ada dalam teks tersebut
e. Agar siswa terbiasa dengan kalimat toyibah,setiap hendak membaca hendaknya mereka meneriakkan kalimat toyibah (Mis. Allahu akbar)
f. Kesimpulan
4. Role Play (bermain peran), sesuai untuk materi akhlak
Langkah- langkah pembelajaran:
a. Menetapkan topik sesuai pembahasan
Contoh: akibat sikap takabur
b. Menyusun skenario peran (dari rumah) lalu mensosialisasikannya kepada siswa.
c. Bentuk kelompok dengan anggota 4-5 siswa perkelompok.
d. Tunjuk beberapa siswa ke depan untuk memainkan peran
e. Pada saat pemain peran memainkan karakter di depan kelas, siswa yang lain diminta untuk mengamati dan menuliskan tanggapan mereka bersama kelompoknya
f. Masing- masing kelompok menyampaikan tanggapan kelompoknya di forum kelas
g. Menyimpulkan dan mengklarifikasi
Contoh Skenario:
Akibat Sikap Takabur
Rara anak perempuan yang sangat cantik, dia berusia 14 tahun. Rara menuntut ilmu di kelas VIII MTsN Bakalan Rayung kecamatan Ngusikan kabupaten Jombang. Rara memang anak orang kaya, papanya seorang kontraktor yang sukses, ibunya juga seorang dokter yang sangat terkenal.
Sayangnya, di sekolah Rara terkenal sebagai anak yang sombong. Ia suka meremehkan temannya, terutama teman- temannya yang miskin. Bahkan tak segan- segan Rara meludah apabila lewat di depan teman- temannya yang miskin. Dia juga sering memaki teman- temannya dengan hinaan dan ejekan yang tidak pantas didengar. Karena sifatnya itu, Rara tidak disukai oleh temnan- temannya.
Pada suatu hari, Bu Guru PAI memberi tugas kelompok untuk membuat karya tulis tentang Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah. Satu kelompok terdiri dari 4 orang anak. Agar dapat dikerjakan secara kelompok di rumah, Bu guru menyuruh siswa untuk menentukan sendiri anggota kelompok yang rumahnya saling berdekatan
Bu Guru : “anak- anak, sebagai tugas akhir mata pelajaran PAI, ibu minta kalian membuat sebuah karya tulis tentang Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah. Tugas ini kalian kerjakan bersama kelompok yang anggotanya terdiri dari empat orang. Upayakan anggota kelompok kalian rumahnya saling berdekatan, agar memudahkan mengerjakannya.
Para siswa : “Baik buuuuuu….”
Andin : Tika, Sinta dan Fatimah…kalian sekelompok sama aku aja ya…rumah kita kan berdekatan”.
Fatimah : Iya..aku setuju….nanti sore bisa kita kerjakan di rumahmu ya dien….aku akan bawain buku- buku ayahku tentang sejarah bani Abbasiyah..
Andin : Okey…..setuju…
Rara : Din..aku ikut kelompokmu ya…rumah kita kan dekat…
Andin : “Maaf ra….kita sudah berempat…lagian..mana mau kamu berteman dengan kami…kamu kan suka menghina kami kere…coba kamu gabung sama teman- teman yang lain..mungkin Ratna mau…
Fatimah : “din…udah ah..gak usah nambah orang..kelompok kita sudah pas. Biar dia cari kelompok lain aja.
Rara : “Rat…aku mau sekelompok sama kamu ya….
Ratna : “Aku sih mau aja ra..tapi..maaf..teman- teman kelompokku gak mau ada kamu di kelompok kami…
(Rara kecewa sekali…)
Rara : “Dasar kalian semua goblok…aku ini orang kaya..aku bisa beli kalian semua….!!!!
(Teman- teman sekelasnya mencibir sambil menjawab…..Huuuuuuuuuuuu……….)
Bu Guru : “Gimana anak anak..kalian dah menentukan kelompok kalian? Tolong datanya di setor ke ibu ya…….? Rara…ada apa kamu marah- marah? Kamu sudah dapat kelompok?
Rara : “Belum bu..ini anak- anak kere maunya sekelompok dengan orang yang sama kerenya..gak mau dengan saya..saya kerjakan sendiri aja bu….!z”
Bu Guru : “Husy….kamu tidak boleh mengatakan seperti itu..harta itu titipan Allah..kalau sewaktu- waktu diambil kita tidak bisa berbuat apa- apa…oleh karena itu..kita tidak boleh sombong dengan harta atau kecantikan yang kita miliki…kalau kamu tidak sombong…ibu yakin teman- temanmu senang bergaul dengan kamu. Ya sudah..ibu akan carikan kelompok untukmu…tolong yang rumahnya dekat Rara bersedia ya…dia pasti akan berubah.”
(Rara malu sekali karena tidak ada seorangpun dari temannya yang bersedia untuk satu kelompok dengannya, dia pikir, dengan punya uang banyak dia akan bisa dapatkan segalanya, ternyata dia salah).
5. Index Card Match (Mencari Jodoh kartu tanya jawab).
Metode ini bisa digunakan untuk materi tajwid dan qur’an hadits
a. Buatlah potongan- potongan kertas sejumlah peserta didik dalam kelas dan kertas tersebut dibagi menjadi dua kelompok
b. Tulis potongan ayat pada kertas pertanyaan dan artinya pada kertas jawaban
c. Kocoklah kertas tersebut sehingga akan berbaur antara kertas soal dan jawaban
d. Bagikan setiap peserta satu kertas. Jelaskan bahwa ini aktifitas yang dilakukan berpasangan
e. Mintalah peserta untuk mencari pasangannya. Jika sudah ada yang menemukan pasangannya, mintalah mereka untuk duduk berdekatan. Jelaskan pada mereka agar tidak memberikan materi kepada orang lain
f. Setelah semua peserta menemukan pasangannya dan duduk berdekatan, mintalah setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal dan jawaban dengan suara yang keras
g. Akhiri dengan klarifikasi dan pengambilan kesimpulan

6. Small Group Discussion (Diskusi Kelompok Kecil)
a. Bagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil (tiap kelompok maksimal 5 siswa) dengan menunjuk ketua dan sekretaris.
b. Berikan soal study kasus (yang dipersiapkan oleh guru) sesuai dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi Dasar (KD). Contoh: MTs kelas VII tentang Kurban dan Aqiqah.
c. Instruksikan setiap kelompok untuk mendiskusikan jawaban dari kasus tersebut.
d. Pastikan setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam diskusi.
e. Instruksikan setiap kelompok untuk menyajikan hasil diskusinya dalam forum kelas melalui juru bicara yang ditunjuk.
f. Klarifikasi, penyimpulan dan tindak lanjut.
Contoh kasus:
a. Setiap hari raya idul adha dating, pak haji Tauhid selalu melaksanakan ibadah kurban dengan menyembelih seekor sapi jantan dan besar. Pak Haji yang kaya dan dermawan ini, selalu berniat ketika menyembelih hewan kurbannya dengan niat untuk 7 anggota keluarganya. Sementara itu, pak Kasan dalam waktu yang sama juga berkurban menyembelih kambing dengan niat untuk dirinya sendiri. Nah, bagaimana pendapatmu tentang perbedaan niat antara Pak Haji Tauhid dengan pak Kasan ketika keduanya melaksanakan ibadah kurban tadi?
b. Agung adalah anak laki- laki ustadz Sanusi yang baru beberapa hari lalu lahir. Tepat pada hari ke tujuh, Ustadz Sanusi mengundang tetangganya untuk menghadiri acara walimatut tasmiyah (tasyakuran pemberian nama anaknya). Sang Ustadz dalam menjamu tamunya sengaja menghidangkan sate dan tongseng kambing yang disembelih sehari sebelumnya berjumlah dua ekor dengan niat akikah untuk putra tercintanya. Sedangkan bu Muslihah juga mengundang tetangga sekitar dengan hajatan mengakikahi putrinya yang sudah berumur 7 tahun dengan menyembelih satu ekor kambing. Bagaimana pendapatmu terhadap ustadz Sanusi dan bu Muslihah yang berbeda dalam mengakikahi anaknya?
c. Pak Karmin adalah pedagang kambing yang sehari-hari menjajakan jualannya di pasar kambing dekat rumahnya. Disamping itu, ia juga menerima pesanan kambing yang siap disembelih untuk kepentingan kurban, akikah atau hajatan lainnya. Pelayanan khusus yang diberikan adalah menyembelih kambing, memototng dan membersihkan dagingnya hingga mengantarkan ke rumah pelanggannya. Suatu saat, pak Parman pesan kambing untuk keperluan ibadah kurban kepada pak Karmin dan diberi harga yang murah sekali. Namun pak Parman terkejut sekali ketika melihat pesanannya, karena hewan kurbannya dalam keadaan buta salah satu matanya. Bagaimana pendapatmu tentang sikap pak Karmin dan bagaimana hokum hewan kurban pak Parman tersebut?
B. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis PAIKEM
Berikut ini adalah beberapa contoh strategi PAIKEM yang dapat digunakan untuk rumpun mata pelajaran Bahasa Arab;
1. Musykilatut thullab
Strategi ini untuk materi yang sudah diajarkan sebelumnya
Langkah- langkah:
a. Setelah menerangkan materi , guru memberikan potongan kertas kosong kepada siswa agar diisi pertanyaan gramatika yang belum dipahami
b. Potongan kertas yang berisi pertanyaan tadi agar diberikan kepada teman sebelahnya untuk dibaca dan diberi tanda checklist (v) jika ia ingin mengetahui jawabannya. Jika tidak, harus langsung diberikan pada teman berikutnya.
c. Kertas tadi bergulir terus sampai kembali ke pemiliknya, kemudian dihitung tanda checklist tersebut.
d. Kertas yang paling banyak mendapatkan checklist merupakan masalah yang mendapatkan prioritas untuk dijawab.
e. Lalu siswa bersama guru mendiskusikan jawabannya
f. Pertanyaan yang belum terjawab dapat djawab pada peryemuan berikutnya.
g. Guru dan siswa melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut.
2. Tahlilul Khotho’
Adapun langkah- langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Siswa diminta menulis sebuah karangan pendek sesuai dengan topic yang dibahas.
b. Setelah dikoreksi, guru mengidentifikasi dan mengidentifikasi mana kesalahan umum yang berfrekwensi tinggi (common mistake) serta mana yang merupakan kesalahan individual (yang melakukan kesalahan tersebut jumlahnya sedikit)
c. Siswa diminta menganalisa bersama- sama kesalahan yang berfrekwensi tinggi.
d. Guru menjelaskan letak kesalahan dan membetulkannya secara hukum qawaid
e. Guru dan siswa mengambil kesimpulan
3. Ta’biirus shuroh
a. Guru menyiapkan gambar terkait topic/ materi mata pelajaran
b. Meminta siswa untuk mengamati gambar secara cermat
c. Membagi siswa dalam beberapa kelompok
d. Diminta semua anggota kelompok mencatat kosakata (bahasa Arab) sebanyak- banyaknya sesuai hasil pengamatan terhadap gambar (perlu dibatasi waktu)
e. Selanjutnya setiap kelompok menyusun kalimat sempurna dalam bahasa Arab dan menulisnya di papan tulis
f. Selanjutnya setiap kelompok mendiskripsikan/ ta”bir cerita tentang gambar yang diamati dalam bahasa Arab
g. Klarifikasi dan kesimpulan
C. Metode Pembelajaran dalam Alqur’an
1. Metode Amtsal
Yaitu mengumpamakan sesuatu yang abstrak dengan yang lain yang lebih konkrit untuk mencapai tujuan.
Tujuan
- Mendorong orang untuk berbuat sesuai perumpamaan
- Memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit
- Mendorong siswa untuk tidak berbuat seperti yang ditamtsilkan
Implementasi dalam pembelajaran:
Materi : Infaq dan sadaqah.
Langkah- langkah pembelajaran:
a. Guru menyampaikan pokok bahasan yang hendak disajikan
b. Guru memberikan pre test lisan untuk mengukur sejauhmana tingkat penguasaan siswa
c. Guru mengangkat ayat- ayat tamtsil atau hadist yang relevan dengan pokok bahasan, menyuruh siswa untuk membaca ayat- ayat tersebut
d. Guru mengawali tamtsil dengan memberikan pertanyaan- pertanyaan yang mengarah kepada pembahasan dan menginventarisir jawaban siswa
e. Guru menerangkan konsep infaq dengan media gambaran suatu biji yang ditanam dengan baik dan benar serta hasil yang akan diperolehnya, serta memberikan gambaran biji yang ditanam dengan cara yang kurang baik serta hasil yang akan diperolehnya. Dengan demikian siswa akan memperoleh gambaran tentang infaq fi sabilillah dan yang bukan fi sabilillah sehingga akan memunculkan semangat berinfaq karena mereka telah melihat gambaran keuntungan yang akan diterima akibat cara menanam suatu biji dengan cara yang baik dan benar, serta gambaran kerugian yang akan diderita akibat menanam suatu biji dengan cara yang tidak baik atau salah
f. Pada waktu kegiatan belajar mengajar berlangsung, baik sekali jika guru berdiskusi dengan siswa dan mengembangkan pokok bahasan dengan memberikan tamstil yang sesuai dengan dunia siswa.
g. Untuk memperkaya wawasan siswa, tamtsil tidak hanya diambilkan dari alqur’an saja
h. Mengajak siswa mengambil kesimpulan
i. Melakukan posttest.
2. Metode Kisah Qur’ani
Manfaat Kisah Qurani:
- Tertanamnya kebencian terhadap kedholiman dan kecintaan terhadap kebajikan
- Tertanamnya rasa takut akan siksa Allah dan tumbuhnya harapan akan rahmat Allah
- Memperkuat rasa percaya diri dan kebanggan terhadap ajaran agama
- Menumbuhkan keberanian mempertahankan kebenaran
- Timbulnya kesadaran melaksanakan perintah agama
- Timbulnya rasa keihlasan kesabaran dan tawakkal
Persiapan
Guru mempersiapkan SK dan KD
a. Mengumpulkan penggalan- penggalan kisah qur’ani yang berhubungan dengan SK dan KD
b. Menyusun tokoh- tokoh dalam kisah tersebut untuk diingat dan dihapal murid
c. Menyusun pertanyaan- pertanyaan
Pelaksanaan
a. Guru menyebutkan tema pelajaran dan kisah qur’ani yang hendak disajikan
b. Kisah- kisah qurani yang disajikan dianalogikan dengan pengalaman- pengalaman praktis murid dalaam kehidupan sehari- hari
c. Dalam penyampaian materi gerakan badan, mimik muka harus turut mendukung pada penyampaian terutama pada yang penegasan inti pelajaran
d. Materi pokok pelajaran disampaikan secara klimaks dari suatu penggalan kisah.
e. Guru menyampaikan pertanyaan- pertanyaan yang telah disusun dirumah
f. Guru menanyakan tokoh- tokoh dalam kisah yang telah disajikan
g. Siswa dikelompokkan untuk mendiskusikan pelajaran yang bisa diambil dari kisah
h. Siswa menyampaikan hasil diskusi
i. Guru menegaskan kembali inti pelajaran
j. Menugaskan siswa untuk mencari kisahnya secara lengkap dari internet atau buku
Salah satu contoh kisah qur’ani tentang peristiwa penciptaan Nabi Adam As yang dimuat dalam: QS. Al Baqarah ayat 30- 39, QS. Al Hijir ayat: 28- 40. Peristiwa tentang Nabi Ibrahim As mencari Tuhan dimuat dalam: QS. Al-an’am ayat: 74-79, dialog ketuhanan nabi Ibrahim dengan kaum dan orangtuanya dimuat dalam QS. Al-Anbiya’ ayat 51- 67, peristiwa Nabi Musa dalam QS. Al-Qashash ayat 7- 35, Toha ayat 57-73 dan 85- 97 dan QS al Maidah ayat 21-26.
D. Penutup
Sajian diatas merupakan contoh dari sekian banyak model dan metode pembelajaran yang bias diterapkan dalam rumpun mata pelajaran PAI. Tidak ada satu metode pun yang sempurna, masing- masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, penerapan multi methode (beberapa metode) dalam pembelajaran akan mencapai hasil yang lebih baik.
Referensi :
1. Ismail SM, 2008,Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, LSIS Semarang
2. Dr.H.Syahidin, 2009, Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur’an,Alfabeta Bandung
3. Dr Zakiyah Darajat Dkk, Metodologi Pengajaran Agama Islam,Bumi Aksara jakarta

Doa-doa Ayah

Ketika mengawali proses reproduksi "Allahumma jannibna..."
Ketika istri hamil "Rabbi hablii minash shalihin"
Ketika banyak aktivitas:
Rabbanaa hablanaa min ladunka rahmatan wa hayyi' lanaa min amrina rasyada...
Allahumma yassir lanaa umuranaa, wahassil maqasidana
Ketika apapun ayah kan selalu berjuang dan beruman